Pages

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Minggu, 25 Desember 2011

Belajar dari Awan


Belajar dari awan yang selalu menaungi bumi ketika kepanasan oleh ganasnya sinar mentari. Awan yang menghiasi langit biru bersih menjadi tampak lebih indah dengan gumpalan kapasnya, awan pemberi tanda akan hujan dengan mendung yang menggelap. 
Awan juga merupakan lukisan indah di langit yang selalu membuat ujung alisku berkerenyit setiap kali memandangnya, seakan menerjemahkan rahasia langit yang penuh dengan misteri.

Kadang ada hamparan awan yang serupa dengan salju yang putih bersih dan terhampar luas. Ada juga awan yang tipis dan terbang ringan ditiup angin. Ada juga awan tebal dan hitam yang kerap membuat pesawat bergoyang-goyang keras. Namun, apapun warna dan jenis awannya, awan memiliki kemewahan luar biasa yang tidak dimiliki kita manusia : kebebasan dan keikhlasan.

Ingin rasanya memiliki kualitas kebebasan dan keikhlasan sebagaimana awan. Dan semakin dicermati serta dipelajari, apa lagi diselami dalam samudera-samudera kalbu yang maha luas, rupanya kita manusia juga bisa memiliki kualitas-kualitas terakhir. Ada yang menyebutnya sulit tentunya. Ada juga yang mengatakan tidak mungkin. Apapun halangannya, keangkuhan pikiran manusia menggembok kita untuk memiliki kualitas kebebasan dan keikhlasan seperti awan. 

Sebagaimana awan, kita hanya memerlukan satu kegiatan : diam. Apa lagi diam yang dibimbing oleh keikhlasan, bukan tidak mungkin kejernihan menjadi sahabat karibnya sang hidup.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More